Keutamaan Shalat Dhuha, Tata Cara, dan Doanya

Keutamaan Shalat Dhuha | Shalat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan dan berkah tersendiri dalam agama Islam. Meskipun tidak ada doa khusus

semesta

Keutamaan Shalat Dhuha
Keutamaan Shalat Dhuha

Keutamaan Shalat Dhuha | Shalat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan dan berkah tersendiri dalam agama Islam. Meskipun tidak ada doa khusus yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat Dhuha, namun pelaksanaannya disertai dengan anjuran untuk banyak berdoa dan meminta kebaikan dunia dan akhirat.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keutamaan shalat Dhuha, tata cara pelaksanaannya, dan doa yang bisa dianjurkan.

Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits Nabi. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi, setiap sendi membutuhkan sedekah. Setiap tasbih merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, menyuruh kepada kebaikan merupakan sedekah, dan mencegah dari kemungkaran juga merupakan sedekah. Dan dua rakaat Dhuha yang kamu shalati mencukupi semuanya itu” (HR. Muslim).

Dari hadits ini, kita dapat menggali pemahaman bahwa shalat Dhuha memberikan manfaat yang luar biasa bagi tubuh dan kehidupan sehari-hari. Ia sebagai bentuk sedekah yang dapat membantu menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Dhuha

Meskipun shalat Dhuha tidak memiliki rukun dan syarat yang ketat seperti shalat wajib, ada tata cara pelaksanaan yang disunnahkan untuk diikuti. Shalat Dhuha terdiri dari minimal dua rakaat dan dapat dilanjutkan hingga sebanyak yang diinginkan, dengan pengecualian bahwa batas akhirnya adalah sebelum matahari berada di tengah langit.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan shalat Dhuha sebagai berikut:

  1. Niat: Niat shalat Dhuha dilakukan di dalam hati sebelum memulai shalat.
  2. Berpakaian Suci: Sebelum melaksanakan shalat, disarankan untuk memastikan bahwa pakaian yang dikenakan bersih dan layak digunakan dalam ibadah.
  3. Wudhu: Melaksanakan wudhu sebagai persiapan untuk memasuki keadaan suci dalam melaksanakan shalat.
  4. Pemilihan Tempat: Shalat Dhuha dapat dilakukan di mana saja, baik di rumah, kantor, atau tempat lainnya. Namun, memilih tempat yang tenang dan memungkinkan untuk khusyuk sangat dianjurkan.
  5. Bacaan Al-Fatihah dan Surah Pilihan: Seperti shalat pada umumnya, membaca Al-Fatihah dan surah pilihan setelahnya merupakan bagian dari pelaksanaan shalat Dhuha.
  6. Rukuk dan Sujud: Melaksanakan rukuk dan sujud seperti dalam shalat pada umumnya.
  7. Tahiyat Akhir dan Salam: Membaca tahiyat akhir dan mengakhiri shalat dengan salam.

Ingatlah untuk menjaga khusyuk dan khushu’ selama melaksanakan shalat Dhuha, karena kekhusyukan ini menjadi bagian penting dalam meraih keberkahan dari ibadah tersebut.

Baca Juga: Doa Ketika Bangun Tidur dan Keutamaannya

Apakah ada Doa Khusus dalam Shalat Dhuha?

Meskipun tidak ada doa khusus yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat Dhuha, ada beberapa doa yang bisa dianjurkan untuk dibaca setelah menyelesaikan shalat ini. Salah satu doa yang sering disebutkan adalah:

“اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك”

“Allahumma innadhuha dhuha-uka, wal bahaa baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ismata ‘ismatuka.”

Doa yang disebutkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan Ad Dimyathi dalam I’anatuth Tholibiin memang tidak disebutkan sebagai hadis. Tidak ada penemuan doa tersebut dalam berbagai kitab yang mengklaim doa tersebut sebagai hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini dinyatakan dalam Fatwa Mufti Markaz Al Fatawa – Asy Syabkah Al Islamiyah, Dr ‘Abdullah Al Faqih, Fatwa no. 53488, pada tanggal 1 Sya’ban 1425.

Kesimpulannya adalah bahwa doa tersebut bukan berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan demikian, tidak ada doa khusus yang disarankan dibaca pada waktu tersebut. Wallahu a’lam.

Kesimpulan

Shalat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar. Pelaksanaannya tidak hanya memberikan keberkahan bagi tubuh, tetapi juga menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Meskipun tidak ada doa khusus yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat Dhuha, kita dapat membaca doa-doa yang disunnahkan setelah menyelesaikan shalat.

Dengan memahami tata cara pelaksanaan dan doa-doa yang dianjurkan, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dalam melaksanakan shalat Dhuha. Semoga artikel ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman dan kecintaan kita terhadap ibadah sunnah ini.

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer